Senin, 06 Mei 2013

Puisi dan Pantun untuk Apresiasi terhadap Wanita di Hari Kartini


Saya berusaha memberikan hal-hal yang berbeda jika tampil di depan umum. Jika pada peringatan Hari Kartini dan Hardiknas yang digelar oleh SDN 19 Tebingtinggi beberapa waktu lalu, saya tampil menghibur dengan bernyanyi bersama murid-murid dengan lagu Ibu Kita Kartini dan beberapa lagu nasional lainnya, kali ini pada peringatan Hari Kartini yang digelar oleh Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Kepulauan Meranti, saya mencoba membaca puisi dan berpantun, atau menyanyi 

Sebaik pantun “Kalau Lah Tidak Karena Bulan Manalah Bintang Meninggi Hari, Kalau lah tidak karena perempuan, mana lah ada laki-laki disini,” ternyata mendapat apresiasi dari hadirin

Saya sangat kagum akan kegigihan kaum perempuan Meranti, terlebih lagi para perempuan penjual sayur-sayuran dipasar. “Pagi-pagi sekali ibu-ibu yang berjualan sayur dengan membawa motor, tapi mereka bukan hanya mengendarai motor seperti biasa, namun dengan keranjang besar dibelakang motornya. Jaraknya cukup jauh sekali, kegigihan dan semangat mereka ini membuat saya kagum,”

Membacakan Puisi di Hari Kartini, semoga tidak salah dalam beremansipasi

Saya ingin peringatan Hari Kartini untuk dimasa yang akan datang dilakukan dialam terbuka, misalnya dibawah pohon-pohon yang rindang serta melibatkan juga para kaum perempuan di desa-desa sehingga peringatan tersebut lebih tersentuh. Membaca puisi dengan diiringi music yang mengalun merdu. Melalui puisinya tersebut Saya ingin mengingatkan kaum perempuan untuk tidak terjebak dalam makna emansipasi  dam tidak kebablasan. Karena pemahaman yang keliru terhadap emansipasi, justru membuat posisinya kontradiktif dengan tuntutan emansipasi yang dipelopori Raden Ajeng Kartini. Perjuangan emansipasi hendaknya tidak mengabaikan fitrahnya sebagai perempuan.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Drs. H. MASRUL KASMY, M.Si Copyright © 2012 -- Template created by Haji Masrul Kasmy -- Powered by Blogger